Trus apa Tuhan juga menciptakan kemiskinan, Peperangan, kejahatan dan hal-hal Negatif lainnya? Hey..heyy.. tidak usah berprasangka dulu ya, sebelum Anda membaca cerita motifasi berikut ini, yuukk Suatu hari, Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan
Pertanyaan JawabanJawaban singkat untuk pertanyaan “mengapa Allah menciptakan kita?” adalah karena kehendakNya. Wahyu 411 mengatakan “sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Kolose 411 mengulangi poin itu, “segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” Kolose 116. Diciptakan sesuai dengan kehendak Allah bukan berarti umat manusia diciptakan untuk menghibur Allah. Allah itu Pribadi pencipta dan suka mencipta. Allah itu Pribadi, dan Dia suka kalau ada ciptaan lain yang dapat menjalin hubungan yang sejati denganNya. Diciptakan dalam gambar dan rupa Allah Kejadian 127 berarti manusia memiliki kemampuan untuk mengenal Allah – dan karena itu bisa mengasihi Dia, menyembah Dia, melayani Dia, dan bersekutu denganNya. Allah tidak menciptakan manusia karena Dia membutuhkan mereka. Sebagai Allah, Dia tidak membutuhkan apa-apa. Dalam kekekalan, Dia tidak kesepian, sehingga Dia tidak membutuhkan “teman.” Dia mengasihi kita, namun ini tidak sama dengan membutuhkan kita. Kalau kita tidak pernah ada, Allah tetap Allah – Dia yang tidak berubah Maleakhi 36. AKU adalah AKU Keluaran 314 yang tidak pernah tidak puas dengan keberadaanNya yang kekal. Ketika Dia menciptakan alam semesta, Dia melakukan apa yang menyenangkanNya. Karena Allah itu sempurna, tindakanNya pun sempurna. “Sangat baik” Kejadian 131. Demikian pula, Allah tidak menciptakan makhluk yang “setara” atau yang sama dengan diriNya. Secara logis, Dia tidak dapat melakukan hal tersebut. Kalau Allah menciptakan makhluk lain yang sama kuasanya, sama pintarnya, dan sama sempurnanya, maka Allah tidak lagi merupakan Allah yang Esa dan Sejati karena berarti ada dua allah – dan ini sesuatu yang tidak mungkin. “bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia” Ulangan 435. Segala sesuatu yang Allah ciptakan haruslah lebih rendah dari diriNya. Apa yang diciptakannya tidak pernah bisa lebih besar dari Dia yang menciptakan. Mengakui kedaulatan dan kesucian Allah secara sempurna, kita menjadi kagum bahwa Allah mengambil manusia dan “memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat” Mazmur 85. Dia bahkan bersedia merendahkan diri dan menyebut kita “sahabat-sahabat” Yohanes 1514-15. Mengapa Allah menciptakan kita? Allah mencipta kita sesuai dengan kehendakNya, sehingga kita, sebagai ciptaanNya, dapat mengenal Dia. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa Allah menciptakan kita?
Jawabannya kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan, tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan, abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan. Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan Tuhan dengan bukan-Tuhan
JAKARTA – Allah SWT Mahakuasa, apapun dapat Allah lakukan sebagai Tuhan semesta Alam ini. Lalu jika Allah Mahakuasa, mengapa tak Dia jadikan seluruh manusia ini dapat menjadi orang baik atau satu ragam atau satu ras saja? Manusia tak boleh menyangal kemahakuasaan Allah. Sebab hal itu bukanlah sesuatu yang layak diperdebatkan dengan bukti fisik yang dapat dilihat saja tentang kekuasaan tersebut, akan sangat kerdil rasanya jika manusia menyangsikan hal itu. Alasan mengapa Allah tak menciptakan manusia menjadi seragam adalah karena hal itu adalah keinginan Allah sendiri. Manusia tak bisa mengelaknya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Hud ayat 118 berbunyi وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ “Wa law sya-a Rabbuka laja’alannasa ummatan wahidatan, wa la yazaaluna mukhtalifin.” “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikanmu manusia umat yang satu. Tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.” Namun demikian, Tohir Bawazir dalam bukunya berjudul Top 10 Masalah Islam Kontemporer menjelaskan, meskipun manusia diciptakan berbeda-beda, namun sejatinya muara atau asal dari nenek moyang mereka tetaplah satu. Umat manusia memiliki orang tua yang sama yaitu Nabi Adam dan Hawa. Hal itu juga didukung dengan studi ilmiah yang membuktikan bahwa aspek kesamaan manusia lebih banyak dibanding aspek perbedaannya. Fakta ilmiah yang mengejutkan juga dapat dilihat bahwa manusia memiliki bentuk dan struktur deoxyribonucleic acid DNA yang yang tingkat kesamaannya mencapai 99,9 persen. Sedangkan tingkat perbedaannya tidak lebih dari 0,1 persen. Itu artinya, terdapat banyak kesamaan di antara manusia. Baik yang hidup di masa lalu maupun di masa sekarang. Namun demikian, Allah SWT menjadikan manusia berbeda secara suku, bahasa, dan bangsa. Dalam Alquran surat Al-Hujurat ayat 13, Allah SWT berfirman يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ “Ya ayyuhannasu inna khalaqnakum min dzakarin wa untsa wa ’a'alnakum syu-uban wa qabaila lita’arafu inna akramakum indallahi atqakum innallaha alimun khabirun.” “Wahai manusia, sesungghunya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang wanita dan menjadikanmu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertakwa. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal.” BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Mengenaihal ini Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhami kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya keberuntunganlah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (QS. Asy Syams ayat 7-10).
TIDAKLAH Allah menciptakan segala sesuatunya itu sia-sia melainkan pasti ada hikmahnya. Termasuk dalam penciptaan setan. Banyak di antara kita yang berpikir, mengapa Allah harus menciptakan setan? Ternyata inilah alasan di balik penciptaan setan. 1 Tidak Ada Ciptaan Allah yang Buruk Tidak ada satu pun ciptaan Allah di dunia ini yang buruk. Termasuk setan. Setan Pada awalnya setan adalah ciptaan Allah yang indah sama seperti ciptaan lainnya. Ia rajin beribadah selama ribuan tahun, akan tetapi setelah terciptanya Adam, ia tampak sombong dan berpaling. Karena itulah ia pun menjadi makhluk terkutuk karena perbuatannya bukan asal penciptaannya. Sesuai dengan sabda Imam Ali As “Setan selama enam ribu tahun telah beribadah kepada Allah Swt dan tidak diketahui apakah dengan hitungan tahun dunia ataukah tahun akhirat sehari akhirat sama dengan seribu tahun dunia”. 2 Allah Menciptakan Jin dan Manusia untuk Beribadah Penciptaan manusia dan jin bertujuan untuk selalu beribadah dan taat kepada Allah Ta’ala. Ini sesuai dengan firman Allah, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,” Adz-Dzariyat 56. Dalam proses melaksanakan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, di saat itulah setan beraksi untuk menggodanya. Manusia dan seluruh makhluk yang diberi kemampuan untuk taat dan kemampuan untuk berbuat maksiat terhadap Allah SWT. Di sinilah setan dan iblis mulai beraksi dengan mengajak manusia mengerjakan suatu hal yan dilarang agama. 3 Setan Diberi Kemampuan Mengajak Alasan ketiga di balik penciptaan setan adalah untuk mengajak manusia berbuat kemaksiatan. Setelah setan melanggar perintah Allah karena rasa irinya kepada Nabi Adam. Maka Allah memberinya kemampuan untuk mengajak manusia bukan memaksanya. Mereka yang tertipu dengan rayuan setan, maka akan ikut bersamanya. Akan tetapi, Allah telah menurunkan para nabi untuk memberikan fitrah kepada manusia agar mencari kebenaran dan memberi akal sehat untuk ingat bahwa setan adalah musuh manusia. Adanya setan sebagai penggoda merupakan keniscayaan yang diakibatkan oleh kehendak Allah SWT dalam menguji manusia. Sekarang tergantung kepada individunya itu sendiri, mau ikut ajaran Nabi dan Rasul atau malah justru terjerumus dengan bujuk rayu setan. Dengan adanya setan tersebut, maka manusia akan lebih berjuang dalam menghadapi musuh Allah dan musuh manusia tersebut. Sehingga ia akan meraih kedudukan yang lebih tinggi di sisi Allah SWT. Dengan adanya setan, maka akan membuat manusia semakin bergantung kepada Allah dengan memanjatkan permohonan perlindungan kepada-Nya sehingga akan memperoleh pahala dari Allah. Keberadaan setan akan membuat manusia yang beriman menjadi takut untuk berbuat dosa dan mendapat murka dari Allah. []
Maknaini, tidak bertentangan dengan banyak ayat yang menyerukan kewajiban jihad. Karena Allah 'Azza wa Jalla mewajibkan jihad, supaya semua agama itu hanya untuk Allah 'Azza wa Jalla, juga untuk menghalau kezhaliman para pelakunya. Dan kaum muslimin sepakat, bahwa jihad itu tetap ada bersama dengan pemimpin yang baik dan zhalim.
Mengapa Allah menciptakan manusia padahal manusia tidak pernah meminta untuk diciptakan? Mengapa manusia harus tercipta sehingga menanggung berbagai penderitaan dalam hidup? Bukankah lebih baik manusia tak tercipta sehingga tak harus merasakan kesengsaraan? Pertanyaan semacam ini kerap muncul di benak sebagian orang yang mengalami berbagai kesulitan dalam hidup. Meskipun pertanyaan ini sederhana tapi akan memerlukan jawaban yang agak panjang. Kali ini kita akan membahas pertanyaan semacam ini secara agak detail dengan berpedoman pada firman Allah sendiri dan sabda Rasulullah Muhammad ﷺ. Sebagai pendahuluan, harus diketahui bahwa sebenarnya dalam Al-Qur’an kita diajari untuk tidak menanyakan tentang perbuatan Allah kenapa begini dan kenapa begitu, tetapi harusnya kita sibuk mempertanyakan tindakan kita sendiri, apakah sudah tepat atau belum. Allah berfirman لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ “Allah tak bisa ditanya tentang apa yang diperbuatnya, merekalah yang dimintai pertanggungjawaban.” QS. Al-Anbiya’ 23 Tindakan Allah sebagai Tuhan yang memiliki semesta alam adalah mutlak dan tak perlu persetujuan siapa pun. Bila mau dibuat perbandingan, kita sebagai manusia terbiasa memelihara hewan ternak, mengembangbiakkannya lalu menyembelihnya sebagai makanan tanpa merasa bersalah sedikit pun sebab merasa berhak melakukannya. Padahal, kuasa kita pada hewan ternak itu amatlah sedikit sebab bukan kita yang memberi dan menjamin kehidupan hewan itu tetapi semuanya dilakukan hanya oleh Allah. Namun anehnya manusia kerap kali merasa begitu spesial sehingga seolah Tuhan sekalipun harus meminta persetujuannya padahal dirinya sendiri adalah seutuhnya mutlak milik Tuhan sehingga Tuhan berhak melakukan apa pun terhadap dirinya. Kekuasaan mutlak Allah untuk melakukan apa pun sesuai kehendak-Nya disebutkan dalam Al-Qur’an berkali-kali dengan berbagai redaksi. Salah satunya adalah sebagai berikut إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ “Sesungguhnya Tuhanmu Maha-Melakukan apa yang Ia kehendaki.” QS Hud 107 Kekuasaan Allah untuk melakukan apa pun tanpa meminta persetujuan siapa pun dan tak bisa ditentang siapa pun adalah bukti kesempurnaan-Nya. Bila Allah masih bisa dimintai pertanggung-jawaban, masih bisa ditanya kenapa dan mengapa, masih butuh persetujuan pihak lain atau perlu bermusyawarah tentang apa yang perlu dilakukan dan apa yang tidak, maka itu berarti Allah tak sempurna dan karena itu bukan Tuhan. Ketuhanan Allah yang tak diragukan lagi dan Kemahasempurnaan yang dimiliki-Nya menjamin Allah bebas dari semua itu dan bebas melakukan apa pun. Karena itulah, ayat-ayat yang berbicara mengenai penciptaan hampir selalu diikuti dengan pernyataan “apa yang dikehendaki Allah” sebagai isyarat kebebasan kehendak Allah. Perhatikan ayat-ayat berikut وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ "Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha-Suci Allah dan Maha-Tinggi dari apa yang mereka persekutukan dengan Dia." QS. Al-Qashash 68 اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan kamu sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha-Mengetahui lagi Maha-Kuasa.” QS. Ar-Rum 54. Penjelasan tentang kebebasan Tuhan untuk melakukan apa pun yang Ia kehendaki di atas adalah kaidah pokok dalam pembahasan perbuatan Allah. Kebebasan mutlak ini dikenal sebagai sifat irâdah yang merupakan salah satu dari sekian banyak sifat yang pasti dimiliki oleh sosok Tuhan yang benar. Keberadaan sifat irâdah ini berkonsekuensi pada peniadaan adanya keharusan, larangan, dan intervensi apa pun terhadap tindakan Tuhan sehingga tindakan-Nya tak bisa ditanya mengapa? Namun demikian, kita beruntung sebab ternyata Allah mau memberikan informasi tentang tujuan penciptaan manusia agar pertanyaan di benak kita hilang. Tujuan tersebut adalah 1. Sebagai pengurus khalifah bagi planet bumi, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". QS. Al-Baqarah 30 2. Untuk menyembah Allah sebagaimana dalam firman Allah وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” QS. Al-Dzariyat 56 Mengomentari ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat itu adalah إِنَّمَا خَلَقْتُهُمْ لِآمُرَهُمْ بِعِبَادَتِي، لَا لِاحْتِيَاجِي إِلَيْهِمْ ... وَمَعْنَى الْآيَةِ أَنَّهُ تَعَالَى خَلَقَ الْعِبَادَ لِيَعْبُدُوهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، فَمَنْ أَطَاعَهُ جَازَاهُ أَتَمَّ الْجَزَاءِ، وَمِنْ عَصَاهُ عَذَّبَهُ أَشَدَّ الْعَذَابِ “Sesungguhnya Aku menciptakan mereka hanyalah supaya Aku memerintah mereka menyembahku, bukan karena Aku butuh terhadap mereka. ... Makna ayat itu adalah bahwa Allah menciptakan manusia supaya menyembah Dia saja, tak menyekutukan dengan yang lain. Siapa yang taat pada Allah, maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang sempurna. Siapa yang bermaksiat pada-Nya, Allah akan menyiksanya dengan parah.” Ibnu Katsir, Tafsîr Ibnu Katsîr, VII, 425 3. Supaya manusia tahu kemahakuasaan Allah, sebagaimana firman Allah اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha-Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. QS at-Thalaq 12 4. Sebagai bukti kelayakan untuk ditempatkan di tempat mana di akhirat. Akhirat mempunyai dua tempat yang bertolak belakang, yakni surga dan neraka. Allah bisa saja langsung menciptakan manusia untuk seketika ditempatkan di keduanya tanpa alasan apa pun, tetapi Allah tak melakukannya. Allah memilih membuat manusia hidup di dunia terlebih dahulu untuk melihat sendiri amal perbuatannya sehingga layak di tempat mana. Allah berfirman وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى “Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan bumi, agar Ia membalas orang-orang yang berbuat buruk sebab apa yang mereka kerjakan dan membalas orang-orang yang berbuat baik dengan kebaikan.” QS. An-Najm 31 Dari kemenangan dan kesabaran menghadapi berbagai kesusahan itulah kita dapat membuktikan “kelayakan” kita untuk menjadi penghuni surga. Meskipun sebenarnya amal perbuatan manusia tak cukup untuk menebus surga yang begitu sempurna, namun kemurahan Allah membuat kita tahu bahwa melakukan amal kebaikan, bersyukur terhadap nikmat dan bersabar terhadap musibah adalah hal yang dapat membuat kita mendapat balasan surga. Itulah di antara alasan yang dinyatakan secara eksplisit dari Al-Qur’an tentang kenapa Allah menciptakan manusia. Dari informasi itu, kita jadi tahu tujuan hidup di dunia ini untuk apa dan seharusnya kita fokus untuk memenuhinya dan tak ada opsi lain bagi manusia. Adapun segala kesusahan dan kesulitan yang menimpa manusia sebagai konsekuensi dari hidup, itu tak lepas dari hikmah yang besar. Setiap sakit, bahkan sekecil apa pun, akan diganti dengan pengampunan dosa dan pahala. Rasulullah bersabda مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan keletihan, kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya." HR. Bukhari مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ، فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا “Tak seorang pun muslim yang tertimpa kesusahan berupa sakit atau lainnya, kecuali Allah menggugurkan kesalahannya sebab hal itu seperti halnya pohon yang menggugurkan daunnya.” HR Muslim Dengan demikian kita tahu bahwa segala yang terjadi pada diri seorang muslim itu sejatinya adalah jalan baginya menuju surga. Susah dan bahagia seluruhnya dapat menjadi sebab mendapat surga bila ia tahu caranya. Rasulullah bersabda عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin bahwa segala situasinya adalah kebaikan baginya. Itu tak terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Bila ia mendapat kebahagiaan, ia bersyukur sehingga menjadi kebaikan baginya. Bila ia mendapat kesusahan, ia bersabar sehingga menjadi kebaikan baginya.” HR. Muslim Dengan menyadari kenyataan ini, maka bersyukurlah kita sudah tercipta di dunia. Bila kita tak tercipta, maka tak mungkin kita mendapat potensi untuk kekal di surga. Bertahun-tahun kesengsaraan di dunia tak ada apa-apanya bila itu diganjar dengan sebuah kebahagiaan yang abadi. Semoga ulasan ini bermanfaat. Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti Bidang Aqidah di Aswaja NU Center Jawa Timur
APAKAHada ayat al- qur'an atau hadist yang menjelaskan tentang wujudullah? 12. Manusia dan seluruh alam semesta beserta isinya sebenarnya bukanlah wujud absolut yang benar2 ada. Seluruh alam beserta isinya adalah ilusi dan bayangan , tidak benar2 ada. Yang benar2 ada dan berwujud absolut hanyalah ALLAH, kita ini dan alam semesta sebenarnya
Agama adalah suatu keyakinan atau kepercayaan dalam sebuah Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi. Di seluruh dunia, ada berbagai agama yang diikuti oleh masyarakat. Namun, di tengah keberagaman ini, ada seringkali pertanyaan mengapa Allah menciptakan banyak agama?Islam, sebagai agama utama dunia, memiliki pandangan yang kuat tentang topik ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Allah menciptakan banyak agama dan bagaimana pandangan Islam tentang hal itu Agama?Source adalah suatu keyakinan atau kepercayaan dalam sebuah Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi. Ada berbagai agama yang diikuti oleh masyarakat, seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan banyak lagi. Setiap agama memiliki ajaran, praktik, dan ritual yang Allah menciptakan banyak agama? Pertanyaan ini seringkali muncul ketika kita melihat keberagaman agama di dunia. Namun, menurut pandangan Islam, Allah menciptakan banyak agama karena Dia memberikan kebebasan berpikir dan kehendak bebas kepada memberikan kebebasan berpikir dan kehendak bebas kepada manusia agar manusia dapat memilih jalan hidup mereka sendiri. Allah menciptakan manusia dengan potensi untuk melakukan kebaikan dan keburukan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman“Dan Demi jiwa dan yang membentuknya, dan menyempurnakannya dengan menanamkan kepadanya kesadaran atas apa yang baik dan apa yang buruk, maka Kami benar-benar telah memberikan kepadanya kecenderungan kepada kedua keadaan itu. Maka bertakwalah akan Tuhan yang telah menciptakan jiwa itu.” QS. Asy-Syams 7-10Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Dia memberikan kepadamu pilihan antara kebaikan dan keburukan, dan memberikan kemampuan pada dirimu untuk memilih jalan yang menurutmu Pandangan Islam tentang Berbagai Agama?Source ada banyak agama yang berbeda, pandangan Islam tentang agama adalah bahwa semua agama mempunyai akar yang sama. Islam mengakui bahwa agama-agama lain yang benar-benar diikuti oleh orang-orang yang mengamalkannya dengan benar, berasal dari Allah dan merupakan jalan Al-Quran, Allah berfirman“Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Sabiin; siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” QS. Al-Baqarah 62Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa semua agama yang mengajarkan kebenaran dan kebaikan akan diterima di sisi-Nya. Sebagai umat Islam, kita harus menghormati agama lain dan berusaha untuk hidup berdampingan dengan Penting untuk Memilih Agama yang Benar?Source memilih agama yang benar? Menurut Islam, memilih agama yang benar sangat penting karena agama adalah jalan hidup yang menentukan arah kehidupan kita dan akhirat kita. Dalam Al-Quran, Allah berfirman“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” QS. Ali Imran 19Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa agama yang diridhoi di sisi-Nya hanyalah Islam. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap manusia untuk memilih agama yang benar dan mengamalkannya dengan agama yang benar juga bisa membawa kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup kita. Islam mengajarkan bahwa dengan mengikuti ajaran yang benar, kita akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup kita di dunia dan Mengetahui Agama yang Benar?Source kita bisa mengetahui agama yang benar? Menurut Islam, agama yang benar adalah agama yang diajarkan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya. Agama yang benar juga harus sesuai dengan akal sehat dan Al-Quran, Allah berfirman“Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul pun sebelum engkau Muhammad melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.” QS. Anbiya 25Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa setiap nabi dan rasul yang diutus-Nya, termasuk Nabi Muhammad, diajarkan untuk menyembah hanya Allah, dan hanya Allah-lah yang mempunyai hak untuk yang benar juga harus sesuai dengan akal sehat dan logika. Allah memberikan akal sehat kepada manusia untuk dapat membedakan kebenaran dan kebatilan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman“Dan Kami telah memberikan kepadamu manusia pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi jarang sekali kamu bersyukur.” QS. Al-Isra 36Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa ia telah memberikan akal sehat, kemampuan melihat, mendengar, dan merasakan kepada manusia. Oleh karena itu, agama yang benar harus sesuai dengan akal sehat dan jika Seseorang Tidak Mengenal Agama?Source jika seseorang tidak mengenal agama? Menurut Islam, setiap orang yang belum mengenal agama akan diuji oleh Allah. Dalam Al-Quran, Allah berfirman“Dan Kami tidak membiarkan seseorang berada dalam kesesatan, setelah mereka diberi petunjuk, kecuali Kami membericoba mereka selain kebenaran dan kebaikan. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahateliti terhadap hamba-hamba-Nya.” QS. At-Taubah 115Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa setiap orang yang belum mengenal agama akan diuji oleh Allah dan diberikan kesempatan untuk memilih jalan hidup yang benar. Allah juga akan memberikan petunjuk dan bimbingan kepada orang-orang yang mencari kebenaran dan adalah suatu keyakinan atau kepercayaan dalam sebuah Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi. Ada berbagai agama yang diikuti oleh masyarakat di seluruh dunia. Mengapa Allah menciptakan banyak agama? Menurut Islam, Allah memberikan kebebasan berpikir dan kehendak bebas kepada manusia agar manusia dapat memilih jalan hidup mereka ada banyak agama yang berbeda, pandangan Islam tentang agama adalah bahwa semua agama mempunyai akar yang sama. Islam mengajarkan bahwa agama yang benar adalah agama yang diajarkan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya. Agama yang benar juga harus sesuai dengan akal sehat dan agama yang benar sangat penting karena agama adalah jalan hidup yang menentukan arah kehidupan kita dan akhirat kita. Namun, Allah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk memilih jalan hidup yang benar. Kita harus memperjuangkan kebenaran dan kebaikan dalam hidup kita, dan menghormati agama dan keyakinan orang lain.“Dan Demi jiwa dan yang membentuknya, dan menyempurnakannya dengan menanamkan kepadanya kesadaran atas apa yang baik dan apa yang buruk, maka Kami benar-benar telah memberikan kepadanya kecenderungan kepada kedua keadaan itu. Maka bertakwalah akan Tuhan yang telah menciptakan jiwa itu.” QS. Asy-Syams 7-10Related video of Kenapa Allah Menciptakan Banyak Agama Pandangan Islam
Orangorang Kristen banyak menyatakan bahwa semua agama sama, semua agama benar dan semua kitab suci wahyu Allah serta semua pemeluk agama masuk surga. Dengan adanya pemahaman seperti itu maka sengaja kami terbitkan tulisan ini, agar umat islam tidak mudah dirasuki oleh pemahaman yang jelas-jelas keliru dan menyesatkan.
Pertanyaan JawabanKeberadaan begitu banyak agama di dunia ini dan klaim bahwa semua agama menuntun kepada Allah jelas-jelas membingungkan banyak orang, yang dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran tentang Allah. Biasanya mereka merasa putus asa terhadap kemungkinan apakah mereka dapat mendapatkan kebenaran yang mutlak mengenai topik itu. Akhirnya, mereka memeluk klaim universalis bahwa semua agama menuntun kepada Allah. Apalagi, kaum skeptik juga memakai fakta adanya begitu banyak agama sebagai bukti bahwa manusia tidak dapat mengenal Allah; atau Dia sama sekali tidak ada. Roma 119-21 mengandung penjelasan Alkitab mengenai mengapa ada begitu banyak agama. Kebenaran Allah dilihat dan dikenal oleh setiap manusia karena Allah membuatnya demikian. Bukannya menerima kebenaran mengenai Allah dan tunduk kepadanya, kebanyakan manusia menolaknya dan memakai cara sendiri untuk memahami Allah. Namun ini bukannya menuntun kepada pencerahan mengenai Allah, namun kepada kesia-siaan pikiran. Di sini kita mendapatkan dasar dari munculnya "banyak agama.” Banyak orang yang tidak mau percaya kepada Allah yang menuntut kebenaran dan moralitas, sehingga mereka menciptakan allah yang tidak menuntut hal-hal sedemikian. Banyak orang tidak percaya kepada Allah yang menyatakan mustahil bagi seseorang bisa masuk surga dengan caranya sendiri. Jadi, mereka menciptakan allah yang menerima orang masuk ke surga kalau orang itu sudah menyelesaikan langkah-langkah tertentu, mengikuti peraturan-peraturan tertentu, dan/atau menaati hukum-hukum tertentu. Banyak orang tidak menginginkan hubungan dengan Allah yang berdaulat dan Mahakuasa. Jadi, mereka membayangkan allah lebih sebagai kekuatan mistis dan bukannya penguasa yang memiliki kepribadian dan kedaulatan. Keberadaan begitu banyak agama bukanlah bantahan terhadap keberadaan Allah. Ataupun dijadikan dalih bahwa kebenaran mengenai Allah itu kurang jelas. Sebaliknya, adanya begitu banyak agama menjadi bukti pernyataan penolakan umat manusia terhadap Allah yang esa dan sejati. Umat manusia telah menggantikan Dia dengan allah-allah yang lebih sesuai dengan selera mereka. Ini adalah usaha yang berbahaya. Keinginan untuk menciptakan allah sesuai selera kita sendiri, yang bersumber dari natur dosa dalam diri kita – pada akhirnya hanya akan “menuai kebinasaan" Galatia 67-8. Apakah semua agama menuntun kepada Allah? Sebetulnya ya. Semuanya menuntun kepada penghakiman-Nya dengan satu kekecualian. Hanya satu – kekristenan – menuntun kepada pengampunan-Nya dan hidup kekal. Tanpa mempedulikan agama apa yang dianut oleh seseorang, setiap orang akan menghadap Allah setelah mati Ibrani 927. Semua agama memang menuntun kepada Allah, namun hanya satu agama yang akan menghasilkan pengampunan dari Allah, karena hanya melalui keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus barulah seseorang dapat menghampiri Dia dengan penuh keyakinan. Keputusan untuk menerima kebenaran mengenai Allah itu penting karena satu alasan kekekalan itu akan lama sekali kalau sampai salah. Itu sebabnya, pemikiran yang benar mengenai Allah begitu penting. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa ada begitu banyak agama? Apakah semua agama menuntun kepada Allah?
113] MASUK ISLAM SETELAH BERTANYA : "KENAPA ALLAH MENCIPTAKAN SURGA DAN NERAKA ?" - DR. anb dakwah. 6:15. Bukti Dr. Zakir Naik adalah Wahabi saat menjawab pertanyaan 'Kenapa Ada Banyak Kelompok Islam' Dr Zakir Naik Islamic Icon. 8:12. JIKA ISLAM AGAMA DAMAI.. KENAPA ADA KONSEP JIHAD ? DR. ZAKIR NAIK MENJAWAB FITNAH.. IslamMenjawabFitnah. 6
LAHIR 1987 NEGERI ASAL AZERBAIJAN RIWAYAT AYAHNYA MUSLIM DAN IBUNYA YAHUDI MASA LALU SAYA Saya lahir di Baku, Azerbaijan, bungsu dari dua bersaudara. Ayah saya beragama Islam, dan ibu saya Yahudi. Orang tua saya saling menyayangi dan menghormati kepercayaan satu sama lain. Ibu mendukung waktu Ayah puasa pada bulan Ramadhan, dan Ayah mendukung waktu Ibu merayakan Paskah. Di rumah kami ada Quran, Taurat, dan Alkitab. Saya sendiri dulunya Muslim. Walaupun saya yakin Allah itu ada, saya punya banyak pertanyaan. Misalnya, ’Kenapa Allah menciptakan manusia, dan apa tujuannya seseorang menderita seumur hidup dan akhirnya disiksa selamanya di neraka?’ Orang bilang segala sesuatu terjadi karena kehendak Allah. Saya jadi berpikir, ’Apakah Allah membuat manusia dapat masalah dan senang melihat mereka menderita?’ Umur 12 tahun, saya mulai salat lima waktu. Ayah mengirim saya dan kakak perempuan saya ke sekolah Yahudi. Di sana ada pelajaran tentang tradisi-tradisi Taurat dan bahasa Ibrani. Setiap hari sebelum kelas dimulai, kami harus berdoa sesuai tradisi Yahudi. Jadi, pagi-pagi saya salat, tapi di sekolah saya berdoa dengan cara Yahudi. Saya penasaran sekali dan mencari jawaban yang masuk akal untuk pertanyaan-pertanyaan saya. Saya berkali-kali bertanya kepada para rabi di sekolah, ”Kenapa Allah menciptakan manusia? Bagaimana Allah memandang ayah saya yang Muslim? Dia orang baik, jadi kenapa dianggap tidak layak beribadat kepada Allah? Kenapa Allah menciptakan dia?” Saya cuma dapat sedikit jawaban, dan itu pun tidak masuk akal dan tidak meyakinkan. BAGAIMANA ALKITAB MENGUBAH KEHIDUPAN SAYA Iman saya kepada Allah kandas pada 2002. Kami baru saja pindah ke Jerman, dan seminggu kemudian ayah saya kena stroke, lalu koma. Sudah bertahun-tahun saya berdoa supaya keluarga kami sehat dan sejahtera. Karena yakin hanya Yang Mahakuasa yang berkuasa atas kehidupan dan kematian, saya berdoa tiap hari agar ayah saya sembuh. Saya pikir, ’Pasti gampang buat Allah untuk mengabulkan permintaan tulus seorang gadis kecil.’ Saya yakin sekali Allah akan mengabulkannya. Tapi ayah saya meninggal juga. Karena mengira Allah tidak peduli sama sekali, saya kecewa berat. Saya pikir, ’Kemungkinannya cuma dua cara saya berdoa yang salah, atau Allah sebenarnya tidak ada.’ Saya terpukul dan tidak mau salat lagi. Agama-agama lain juga tidak masuk akal bagi saya, jadi saya menyimpulkan Allah tidak ada. Enam bulan setelah itu, Saksi-Saksi Yehuwa datang ke rumah kami. Karena kami menganggap agama Kristen salah, Kakak dan saya mau menunjukkan dengan sopan kalau mereka keliru. Kami tanya mereka, ”Kenapa orang Kristen menyembah Yesus, salib, Maria, dan berhala-berhala lain, padahal itu dilarang Sepuluh Perintah Allah?” Saksi-Saksi Yehuwa memperlihatkan bukti-bukti dari Alkitab bahwa orang Kristen sejati dilarang menyembah berhala dan hanya boleh berdoa kepada Allah. Saya pun terkejut. Lalu kami bertanya, ”Bagaimana dengan Tritunggal? Kalau Yesus itu Allah, bagaimana mungkin dia hidup di bumi dan dibunuh manusia?” Mereka lagi-lagi menjawab dari Alkitab dan menjelaskan bahwa Yesus bukan Allah dan tidak setara dengan Allah. Para Saksi menjelaskan bahwa itulah alasannya mereka tidak percaya Tritunggal. Saya heran dan berpikir, ’Kristen mereka ini aneh sekali.’ Saya masih penasaran kenapa manusia mati dan kenapa Allah membiarkan kita menderita. Para Saksi menunjukkan buku Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi, * yang berisi pasal-pasal yang menjawab berbagai pertanyaan saya. Mereka langsung memulai pelajaran Alkitab bersama saya. Tiap kali belajar, saya menemukan jawaban-jawaban Alkitab yang masuk akal. Saya jadi tahu nama Allah adalah Yehuwa. Mazmur 8318 Sifat utama Allah adalah kasih, jadi Ia tidak mementingkan diri. 1 Yohanes 48 Allah menciptakan manusia karena Ia ingin memberikan karunia kehidupan. Saya jadi mengerti bahwa meskipun Allah mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi, Allah membenci hal itu dan akan segera menghapusnya untuk selamanya. Saya belajar bahwa pemberontakan Adam dan Hawa berdampak buruk pada umat manusia. Roma 512 Salah satu dampaknya yang menyedihkan adalah kematian orang yang kita sayangi, seperti ayah saya. Tapi, Allah akan mengubah keadaan ini kelak di dunia baru, ketika orang mati dihidupkan lagi.—Kisah 2415. Alkitab memberi saya jawaban-jawaban yang memuaskan. Saya beriman lagi kepada Allah. Saya mulai tahu banyak tentang Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka ternyata seperti keluarga sedunia. Persatuan dan kasih di antara mereka membuat saya terkesan. Yohanes 1334, 35 Hal-hal yang saya pelajari tentang Yehuwa menggerakkan saya untuk melayani-Nya, sehingga saya memutuskan untuk menjadi Saksi Yehuwa. Saya dibaptis pada 8 Januari 2005. MANFAAT YANG SAYA PEROLEH Jawaban-jawaban yang masuk akal dan meyakinkan di Alkitab mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan. Penjelasan luar biasa yang saya temukan dalam Firman Allah memberikan kedamaian batin. Saya sangat bahagia dan terhibur karena punya harapan bertemu ayah saya lagi, sewaktu kebangkitan yang dijanjikan Alkitab menjadi kenyataan.—Yohanes 528, 29. Saya sudah enam tahun menikmati perkawinan yang bahagia bersama suami saya yang seiman, Jonathan. Kami berdua setuju bahwa kebenaran tentang Allah sangatlah masuk akal dan sederhana, benar-benar harta yang berharga. Karena itulah kami senang menceritakan kepercayaan dan harapan kami kepada orang lain. Saya sekarang tahu bahwa Saksi-Saksi Yehuwa bukan orang ”aneh”, tapi orang Kristen sejati.
- Азиχ ռуዩа
- Οւεֆиռըպ ኑιн юхидθ
SMlc. gg2u5vnv25.pages.dev/345gg2u5vnv25.pages.dev/92gg2u5vnv25.pages.dev/398gg2u5vnv25.pages.dev/357gg2u5vnv25.pages.dev/2gg2u5vnv25.pages.dev/267gg2u5vnv25.pages.dev/7gg2u5vnv25.pages.dev/209gg2u5vnv25.pages.dev/146
kenapa allah menciptakan banyak agama